Praktik Mengolah dan Menata Makanan



Selasa, 26 November 2019
Praktik Pengolahan Makanan dan cara Menyajikan Makanan di atas meja, Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan sebagai Tugas Terakhir Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Tahun Ajaran 2019/2020. Dinilai langsung oleh Kepala Madrasah beserta Guru Madrasah. Makanan diolah langsung oleh peserta didik. Setiap Rombongan Belajar (Rombel) akan melakukan Praktik sesuai dengan jadwal Mata Pelajaran tersebut. 

"Sebagai bahan evaluasi untuk mengetahui cita rasa makanan, disajikan kepada beberapa guru untuk memberikan penilaian pada makanan yang telah disajikan". Kata Nurfatwa, S.Pd. Selaku Guru Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.

Utamakan Komunikasi yang Baik, Suasana yang Kondusif

Selasa (18/06/2019)
Hari kedua Pelaksanaan  (Penilaian Akhir Semester) Genap Tahun Ajaran 2018/2019 berjalan lancar, aman dan tertib, panitia pelaksana telah berusaha mempersiapkan segala sesuatunya, baik dari segi Administrasi maupun konsumsi untuk para pengawas.  Tidak hanya itu, kedisiplinan dan kerapian tetap diutamakan bagi seluruh peserta didik yang mengikuti Penilaian Akhir Semester Genap tahun ini. Adapun jumlah  dan rombel tahun ini yaitu :
1. Kelas X.MIA 1 sebanyak  27 orang
2. Kelas X.MIA 2 sebanyak 22 orang
3. Kelas X.IIS 1 sebanyak 15 orang
4. Kelas X.IIS 2 sebanyak 19 orang
5. Kelas XI MIA sebanyak 23 orang
6. Kelas XI IIS sebanyak 24 orang. 
Jumlah pengawas yang digunakan sebanyak 12 orang yang telah di SK kan oleh kepala Madrasah berdasarkan hasil rapat bersama staf, guru dan pegawai pada tanggal 26 April tahun 2019. 

Drs. Muhammad Hilmi, M.Pd. (Kepala Madrasah), terus memantau dan menghimbau kepada seluruh unsur terkait dalam kegiatan PAS ini, semangat, Ikhlas, dan Kerja Keras agar tetap berjalan lancar, aman dan tertib dan pastinya kedisiplinan kepada seluruh panitia pelaksana dan pengawas ruangan".

Berita & Artikel

Himbauan!
Disampaikan Kepada Rekan Guru yang sudah Sertifikasi dan Inpassing mengikuti kegiatan Pelatihan Metodologi Penelitian Ilmiah yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang berlokasi di Grand Aisha Hotel Lemba, lalabata Soppeng Sulawesi Selatan.
Segera Daftar Diri Anda Melalui laman berikut: https://bkhh.lipi.go.id/soppeng/

Mengukir Prestasi dalam Ajang Lomba Pidato Bahasa Indonesia



Dalam Rangka Refleksi 3 Tahun Masa Pemerintahan Bapak H. Andi Kaswadi Razak, S.E., salah satu ajang lomba yang dilaksanakan yaitu lomba pidato Bahasa Indonesia  Tingkat SMA/MA/Sederajat Se-Kabupaten Soppeng. Dalam hal ini, salah satu peserta dari MAS PP Yasrib Lapajung Soppeng mengikuti lomba tersebut dan mampu bersaing dengan sekolah SMA unggulan yang lain.
Nustatul Jannah nama Lengkapnya duduk di kelas XI IIS mampu memberikan penampilan yang terbaik dan terpilih menjadi Juara Harapan 1 sebagaimana pada foto di atas.

Didampingi langsung oleh Ibu Marfiani Ibrahim, S.Pd. Salah satu Guru Bahasaa Indonesia di MAS PP  Yasrib Lapajung Soppeng.
#Informasi Belum Lengkap menyusul nanti Wawancara bersama kedua belah Pihak.

Kepala Madrasah


Nama Lengkap  :  Drs. Muhammad Hilmi, M.Pd.
NIP                     : 19680621 200501 1 005
Pangkat/Gol       :  Pembina, IV/a
Pendidikan         : S2 Universitas Negeri Makassar
Jabatan               : Kepala Madrasah
TMT Kamad      : 17 Juli 2017
Alamat               :   BTN Husada Permai Blok B3 Watansoppeng
No. Hp/WA        :  085341146339

Sejarah


Selayang Pandang Madrasah


Pondok Pesantren Yasrib terletak di Kelurahan :  Lapajung, Kecamatan  : Lalabata Kabupaten : Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatan.


Cikal bakal pondok pesantren Yasrib bermula pada tahun 1982 diawali perbincangan santai KH. Basri Daud, Lc dengan seorang pengusaha sukses bernama H. Andi Zainuddin di kota Mekkah. Dalam perbincangan tersebut H. Andi Zainuddin mengatakan “Bagaimana kalau kita mendirikan Masjid? Sebagai ladang memperoleh amal Jariyyah”. KH. Basri Daud menjawab, “Bagaimana kalau kita mendirikan Pondok Pesantren saja? Dalam lingkup pondok pesantren masjid, tentu sudah ada masjid”. H. Zainuddin mengiyakan pendapat KH. Basri Daud, Lc akhirnya perbincangan pun berujung serius.

Sepulang dari Mekkah KH. Basri Daud langsung menemui ayahnya yakni KH Daud Ismail untuk menyampaikan hasil perbincangannya dengan H. Andi Zainuddin.Tanpa mengulur-ulur waktu KH Daud Ismail pun mendatangkan santri-santri As’Adiyah Sengkang untuk bergotong royong mendirikan bangunan tersebut. Pada waktu yang bersamaan KH. Daud Ismail memprakarsai Pondok Pesantren As’Adiyah Sengkang. Santri As’Adiyah dibantu oleh warga Lawo, dan tentu saja seluruh biaya pembangunan didanai oleh H. Andi Zainuddin.

Adapun lokasi pembangunannya wakaf tanah dari pemerintah daerah yang luasnya ±9 H. Pada waktu itu hanya Madrasah Tsanawiyah (MTs) sederajat dengan SMP, yang berhasil didirikan, setelah berkembang selama 10 tahun kemudian tepatnya pada tahun 1992 didirikan Madrasah Aliyah (MA) sederajat dengan SMA. Biaya pembangunan tetap didanai oleh H. Andi Zainuddin.

Dengan bekal awal ±10 santri dan yang menjadi Kepala Madrasah pada saat itu KH. Basri Daud, Lc. Lama kelamaan kuota santri bertambah dan metode belajarnya pun meningkat hingga akhirnya berkembang sampai saat ini.